Fintech - Pada Oktober 2023, Populix merilis survei dengan judul "Unveiling Indonesia’s Financial Evolution: Fintech Lending and Paylater Adoption". Mayoritas responden adalah Gen Z dan Milenial yang berasal dari kelas menengah ke atas, bekerja, dan sebagian besar tinggal di Pulau Jawa. Jumlah responden adalah 1.017, terdiri dari 49% laki-laki dan 51% perempuan. Dalam hal status pernikahan, 64% responden masih lajang, 29% menikah dan memiliki anak, 6% menikah tanpa anak, dan 1?alah janda atau duda. Sebaran usia responden adalah 17-25 tahun sebanyak 55%, 26-35 tahun sebanyak 31%, 36-45 tahun sebanyak 11%, dan 46-55 tahun sebanyak 3%. Profesi responden terdiri dari karyawan 56%, pelajar/mahasiswa 21%, wiraswasta 11%, ibu rumah tangga 6%, dan lainnya 6%.
Patut dicatat bahwa dua pertiga dari responden telah mencoba layanan pinjaman fintech, dengan pengaruh yang signifikan dari wilayah Jawa, kalangan laki-laki, dan generasi milenial. Yang mengejutkan adalah bahwa setengah dari populasi yang disurvei kurang memiliki kesadaran terhadap peraturan pinjaman online.
Empat platform fintech lending teratas adalah Kredivo, Akulaku, AdaKami, dan Easycash, yang juga merupakan merek yang paling umum digunakan. Sementara itu, meski hanya berada di peringkat kesepuluh dalam hal kesadaran, SPinjam berhasil menempati posisi kelima dalam penggunaan merek, kemungkinan karena keterkaitannya dengan aktivitas e-commerce.
Motivasi dalam melakukan pinjaman dari responden adalah untuk kebutuhan rumah tangga (51%), modal usaha (41%), pendukung peralatan kerja (25%), biaya pendidikan (23%), gaya hidup dan hiburan (22%), kesehatan (13%), dan lainnya (2%).
Pertimbangan mereka dalam memilih platform fintech lending antara lain adalah kecepatan dalam memberikan pinjaman (77%), terdaftar di OJK (72%), kemudahan dalam registrasi (52%), dan bunga rendah (50%).
Sekitar setengah dari individu yang disurvei tidak menyadari jika mereka ditetapkan sebagai kontak darurat oleh orang lain yang menggunakan pinjaman online. Di antara mereka yang menyadari, pengakuan tersebut biasanya berasal dari hubungan pribadi dan permintaan izin langsung, yang menyoroti pentingnya kepercayaan dan keakraban.
Saat menghadapi penagih utang pinjaman online, pendekatan yang paling umum adalah menghubungi orang yang menggunakan informasi kontak mereka untuk menanyakan situasi dan berupaya menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa individu bersifat proaktif dalam menangani masalah tersebut melalui komunikasi langsung dan klarifikasi dengan peminjam.
Mayoritas responden, yaitu 55%, telah melaporkan menggunakan layanan Paylater. Tren ini terutama dipengaruhi oleh individu yang tinggal di wilayah Jawa, generasi milenial, dan mereka yang telah mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi, termasuk pendidikan menengah atas atau lebih.
Baca juga:
Konten Digital Yang Bisa Terjerat Hukum
|